Jakarta, Radar-Barru.com -- Joglo Pinayungan Lambang Gantung dari Kiai Ageng Muhammad Hasan Besari. Anies Baswedan dibesarkan di Yogyakarta dalam didikan budaya Jawa yang kental, Di kediaman beliau, di Lebak Bulus, Jakarta Selatan ada joglo yang sangat jarang ditemui.
Joglo tersebut punya sejarah panjang, berasal dari Kiai Ageng Muhammad Hasan Besari yang wafat pada 1747, seorang ulama besar asal Ponorogo, Jawa Timur.
Joglo di rumah Anies di Lebak Bulus itu dari Ponorogo. Joglo yang sudah direnovasi tersebut berusia lebih 270 tahun. Joglo milik Anies Baswedan itu merupakan jenis Pinayungan Lambang Gantung sangat jarang ditemui di muka Bumi ini.
Sejarahnya joglo ini pemberian dari Raja Kasunanan Surakarta Paku Buwono II kepada Kiai Ageng Muhammad Hasan Besari.
Ketua Umum DPP ABRI-1, Rahmadsyah Sitompul saat mengunjungi Joglo milik Anies Baswedan itu mengungkapkan,
"Anies Baswedan beruntung bisa memiliki joglo yang bersejarah ini, ibaratnya sudah menjadi pulung (keberuntungan) bagi Anies. Anies itu seorang budayawan, yang paham betul budaya khususnya Jawa" ujar
Ketum ABRI-1 di Jakarta, Selasa (18/4/2023).
Lebih lanjut, Rahmadsyah menjelaskan Joglo itu merupakan pemberian dari Paku Buwono kepada Kiai Besari sebagai hadiah. Kiai Besari dianggap berjasa membantu Kasunan Surakarta dalam melawan penjajah. Selain memberi tanah perdikan, juga memberi joglo yang sangat langka.
"Joglo yang terbuat dari kayu jati itu diambil dari hutan Donoloyo. Motif kayu jatinya unik dan membedakan dengan motif kayu jati yang lain", ucap Rahmadsyah.
Dari cerita, Joglo ini didapat ketika Anies menghubungi sahabat dekatnya, beliau meminta sahabat mencarikan joglo. Kemudian saat didapatkan ternyata joglo itu milik Kiai Besari, yang pada saat itu kondisinya sudah rusak parah. Kemudian dibawa ke Yogyakarta untuk direnovasi, setelah bagus baru dibawa ke Lebak Bulus, Jakarta.
(Penulis: Indah)
Posting Komentar