MAKASSAR---Kepala UPT SPF SD Negeri Parinring, Andi Etty Cahyani, S.Pd, kunjungi tempat pengolahan sampah organik Uma Khalifa, Senin, 3 November 2024. Di lokasi yang berada di Romang Lompoa, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa ini, berbagai limbah diolah menjadi pupuk organik, termasuk pupuk cair.
Ada limbah kopi yang diperoleh dari warkop-warkop dan kafe. Ada pula limbah kulit pisang dari penjual gorengan. Juga ada limbah buah-buahan yang sudah membusuk, kulit telur, dan limbah rumah tangga berupa sisa-sisa makanan.
Uma Khalifa yang berada satu lokasi dengan Kebun Tetangga ini, yang kemudian menjadi kebun kolektif, juga punya green house untuk pembibitan aneka tanaman. Komunitas yang mengembangkan pertanian organik ini juga membuat media tanam sendiri.
Menariknya di sini juga ada kafe yang menyediakan kopi dan minuman herbal. Minuman herbalnya terbuat dari bunga telang dicampur sereh dan jeruk sehingga rasanya unik. Bunga telang ini punya nama Latin, Clitoria ternatea. Bunga ini dibudidayakan di kebun yang berada tak jauh dari kafe.
Andi Etty Cahyani menilai pengelola kebun kolektif ini kreatif. Mereka menjadikan limbah yang terbuang bisa dimanfaatkan kembali sehingga priduktif dan punya nilai ekonomis. Ini sejalan dengan semangat program Eko-Skul, akronim dari ekosistem sekolah kelola daur ulang di sekolahnya.
Dia juga tertartik menanam tumbuhan merambat itu karena dapat dilakukan secara sederhana. Apalagi tumbuhan dengan bunga berwarna biru gelap yang di bagian bawahnya berwarna putih itu juga punya khasiat bagi kesehatan. Jadi murid-murid bisa diedukasi melalui budidaya tanaman bunga ini.
SD Negeri Parinring memang terus berupaya mengembangkan program-program untuk memperkuat sekolah itu menuju Adiwiyata nasional. Salah satunya dengan pendekatan edukasi dan literasi agar peserta didik berkarakter dan berbudaya lingkungan hidup, sebagaimana tujuan Adiwiyata. (*)
Posting Komentar